Oleh: Prof. Dr. Thohir Luth, MA (Ketua PPA-UB, Guru Besra Ilmu Hukum Islam di FHUB)
Apa yang salah di Negeri sehingga korupsi meruak, rakyat meratap, korupsi menggurita publik tersiksa? Hemat saya ada yang salah (something wrong) di Negeri ini.
Oleh: Prof. Dr. Thohir Luth, MA (Ketua PPA-UB, Ketua PWM Jawa Timur)
Bermuhammadiyah dizaman sekarang ini tidak cukup dengan ratio semata, tetapi harus dengan hati-nurani. Karena dizaman ini semua yang logis sering dianggap merugikan. Bahkan dalam kasus-kasus tertentu mereka mengerahkan kekuatan untuk meruntuhkan yang logis itu. Atau dengan terminologi jawa tersebut: wong gak waras, diarani waras, wong waras diarani gak waras.
Oleh Prof. Dr. Thohir Luth, MA (Ketua PPA-UB, Guru Besar Ilmu Hukum Islam di FHUB)
Makalah ini disampaikan pada tanggal 7 Desember 2013 dalam rangka Kegiatan Perawatan Jenazah Bagi Mahasiswa UB.
“Akhir sebuah perjalanan dengan proses kematian pasti dan pasti terjadi. Dan kejadian tersebut tidak ada satu manusia pun mampu memprediksinya (unpredictable). Sehingga kewajiban manusia adalah menyiapkan diri sebaik-baiknya untuk menghadapinya. Dan satu-satunya persiapan yang terbaik adalah : Taqwa dan Berserah Diri (QS. Ali Imran : 102). Disinilah sebuah perjalanan hidup menuju akhir kehidupan yang bermakna bagi manusia”.
Oleh. Prof. Dr. Thohir Luth, MA (Ketua PPA UB, Guru Besar Ilmu Hukum Islam di FH UB)
Disinilah indahnya sebuah pekerjaan agamis yang memberikan kebahagiaan abadi bagi diri sendiri, keluarga maupun masyarakat dalam satu tenda besar yang bernama “Rumah Keselamatan” (dar al-salam) yang menjadi dambaan kita bersama. Karena bagaimanapun juga semua kita akan mempertanggung-jawabkan semua perbuatan yang kita lakukan khususnya dihadapan Tuhan Yang Maha Kuasa. Hal tersebut merupakan konsekuwensi,logis dari kedudukan kita sebagai khalifah (pemimpin) dimuka bumi.
Oleh. Prof. Dr. Thohir Luth, MA (Ketua PPA-UB, Ketua PWM Jawa Timur)
Kita telah bershiyam (puasa) sepanjang umur kehidupan kita semenjak menjadi usia baligh. Maka nilai dari pendidikan Shiyam itu seharusnya dapat merubah kepribadian kita. Yaitu: dari pribadi yang suka dengan perbuatan jujur (destruktif), menjadi sosok pribadi yang taqwa (konstruktif), termasuk dari yang suka berbohong menjadi cinta pada kejujuran.