Ketua PPA menyampaikan bahwa nilai pendidikan agama merupakan salah satu hal penting dalam institusi pendidikan.
“UB perlu terus menjaga sikap toleran satu sama lain. Ilmu pengetahuan tidak boleh terjebak dalam suatu hal yang bersifat intoleran.
Syahrul maghfirah merupakan bahrul maghfirah, menggambarkan keluasan yang tidak terhingga dibanding luasnya lautan.
Ampunan Allah terhadap dosa-dosa hamba-Nya seluas samudera yang luasnya tidak terhingga, apalagi ampunan yang diberikan Allah di bulan ramadhan.
Puasa mengandung makna sebagai penyucian jiwa yang kotor akibat dosa, dan penyakit ruhani. Sekecil apapun dosa dan maksiyat dapat mengotori jiwa, demikian juga penyakit ruhani seperti kufur nikmat, sombong, rasa bermusuhan, rasa benci, rasa dengki, rasa dendam, dapat mengotori jiwa.
Bahwa puasa merupakan system pendidikan Tuhan, untuk membentuk manusia menjadi “Khairul bariyyah” yakni sebaik-baik makhluq, maka orang yang tidak mau mengikuti pendidikan yang di selenggarakan oleh Allah, akan menjadi “Syarrul Bariyyah” yakni sejelek-jelek manusia. Atau dapat dipahami bahwa puasa merupakan latihan untuk mengasah sifat Rububiyah yakni sifat ke-Tuhanan, seperti kasih sayang, pema’af, pemberi, penolong, penyantun, bijaksana, dll.