Sholat sebagai Character Building

Oleh: Drs. HM. Subky Hasby, M.Ag

Disampaikan dalam Khutbah Jum’at, 10 Januari 2014 di Masjid Fatahillah KP Universitas Brawijaya

Sholat bahasa Arabnya sholla-yusholi, orang yang disebut musholli.

Ada 3 kata mushollin dalam Qur’an, yaitu al-muddafsir 43, al-ma’un 4 dan al-ma’arij 22. Mushollin yang ke 1 dan 2, dinyatakan sebagai orang yang tidak memenuhi kriteria orang yang sholat sehingga tempatnya di neraka sagor dan wail, sedangkan yang ke 3 adalah mushollin yang memenuhi kriteria sehingga dia dimuliakan dalam surga. Orang yang dikatakan sebagai mushollin bukanlah semata-mata melakukan sholat dalam arti fisik, tetapi musholli harus memenuhi formal sekaligus ruhnya, yaitu efek sholatnya dalam kehidupan sehari-harinya yang menunjukkan karakter/kepribadian orang yang sholat seperti disebutkan dalam QS Al-Ma’arij 23-34.

Ada 8 karakter orang sholat (mushollin)

  1. Sholatnya dawam (kontinyu, konsisten atau istiqomah)
  2. Punya kepedulian terhadap sesama, karena menyadari bahwa didalam harta yang dititipkan Allah kepadanya ada hak orang lain.
  3. Percaya kepada hari akhir, sehingga sadar bahwa sekecil apapun perbuatan pasti akan dipertanggung jawabkan.
  4. Takut terhadap azab Allah, sehingga betul-betul waspada dalam setiap langkahnya.
  5. Menjaga kehormatan/kesucian diri, sehingga tidak mau berbuat maksiat
  6. Menunaikan amanah dan janji dengan sungguh-sungguh.
  7. Menegakkan kebenaran dan keadilan.
  8. Terus memelihara nilai-nilai dan hikmah-hikmah sholatnya.

Demikian pembentuk karakter yang diajarkan melalui Sholat dalam Islam.[kim]